Ingat film descendant of the sun? Yup menceritakan seorang dokter (song hye kyo) dengan seorang tentara (song jong ki) atau film emergency couple? yang menceritakan kedua dokter (song ji hyo dan choi jin hyuk) tapi kali ini kita ga akan bahas filmnya melainkan event yang terjadi pada filmnya, keduanya menceritakan tentang dokter yang sibuk, dan menceritakan tentang perjuangan seorang dokter. Bayangkan?! Kala sibuk melanda dalam departemen gawat darurat dan gempa bumi, mereka memiliki SDM yang minim dan harus berjuang untuk tetap fokus terhadap pasien-pasien yang mereka hadapi dan tetap memonitor pasiennya, hingga mereka harus menyimpan rasa takut akan gempa dan rasa lelahnya.
Dikutip dari Budiharto, dkk pada 2006, Indonesia telah menerapkan visi Indonesia Sehat pada 2010, karena kesehatan merupakan HAM dan investasi bangsa, selain itu kesehatan merupakan titik sentral dari pembangunan nasional. Maka di perlu di kembangkan sebuah sistem informasi kesehatan nasional minimal kesehatan daerah yang terpadu yang memiliki data yang valid dan tepat waktu.
Di zaman modern ini, tentunya teknologi telah mendominasi kegiatan manusia, "Dunia berada dalam genggaman" bukan lagi kiasan, karena semua dapat di lakukan dalam ponsel maupun alat lainnya. Dalam dunia yang serba smart, di perlukan arsitektur yang terintegrasi. Selain itu datanya pun harus terintegrasi. Dimana data pun punya arsitekturnya. Yap! arsitektur data pada smart hospital dibagi ke dalam entitas-entitas antara lain :
Selain itu, kebutuhan sistem pun harus di analisa, baik itu berupa arsitektur sistem, arsitektur aliran data, data flow diagram (dfd), dan pengguna sistem. Analisa pun harus di rencanakan, ini merupakan prasyarat agar memiliki tahapan-tahapan dalam implementasi. Di bawah ini merupakan rencana dalam implementasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit dengan menggunakan metode waterfall :
Di bawah merupakan diagram contoh UseCase dalam membuat rancangan. Sebagai penyedia jasa dapat terhubung dengan masyarakat, dokter, pegawai klinik, dan komponen lainnya, begitu pula masyarakat dapat mengaksesnya. Selain diagram ini, arsitektur pun harus merancang alur activity untuk tiap-tiap entitas.
Tentunya, implementasi ini harus di dukung oleh berbagai pihak, baik dari masyarakat, pemerintah, rumah sakit, dan penerimaan masyarakat luas. Implementasi ini pula harus dilakukan pelatihan untuk staff dan karyawan agar terbiasa dengan pekerjaan yang user-frendly. Apalagi di masa kini, BPJS Kesehatan atau Kartu KIS yang digunakan oleh puskesmas selalu menjadi pilihan masyarakat, kini BPJS dan Kartu KIS pun dapat terintegrasi dan dapat saling mendukung dari sistem yang telah di rancang.
sumber :
Harsono, A. (2015). Analisis Implementasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (SIM-RSUD) Terintegrasi Di Provinsi Kalimantan Barat. Explora Informatika. Vol. 5, No. 1.
Sambuaga, J. (2017). Perancangan E-health Kota Cerdas (Studi Kasus : Kota Manado). E-Journal Teknik Informatika. Vol. 11, No.1.
Mubarak, Z., Destyanto, F., Mustofa, M., Arif, A., Noor, E., & Nugroho, K. (2016). Perancangan Sistem Informasi Layanan Kesehatan Masyarakat Desa Jangrana Kabupaten Cilacap. Jurnal Ilmiah DASI. Vol. 17, No. 4 : 50-55.
- Entitas Rumah Sakit
- Entitas Puskesmas
- Entitas Apotik
- Entitas Klinik
- Entitas Infrastruktur
- Entitas Tenaga Medis
- Entitas Rujukan
- Entitas Pasien
Selain itu, kebutuhan sistem pun harus di analisa, baik itu berupa arsitektur sistem, arsitektur aliran data, data flow diagram (dfd), dan pengguna sistem. Analisa pun harus di rencanakan, ini merupakan prasyarat agar memiliki tahapan-tahapan dalam implementasi. Di bawah ini merupakan rencana dalam implementasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit dengan menggunakan metode waterfall :
Tentunya, implementasi ini harus di dukung oleh berbagai pihak, baik dari masyarakat, pemerintah, rumah sakit, dan penerimaan masyarakat luas. Implementasi ini pula harus dilakukan pelatihan untuk staff dan karyawan agar terbiasa dengan pekerjaan yang user-frendly. Apalagi di masa kini, BPJS Kesehatan atau Kartu KIS yang digunakan oleh puskesmas selalu menjadi pilihan masyarakat, kini BPJS dan Kartu KIS pun dapat terintegrasi dan dapat saling mendukung dari sistem yang telah di rancang.
sumber :
Harsono, A. (2015). Analisis Implementasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (SIM-RSUD) Terintegrasi Di Provinsi Kalimantan Barat. Explora Informatika. Vol. 5, No. 1.
Sambuaga, J. (2017). Perancangan E-health Kota Cerdas (Studi Kasus : Kota Manado). E-Journal Teknik Informatika. Vol. 11, No.1.
Mubarak, Z., Destyanto, F., Mustofa, M., Arif, A., Noor, E., & Nugroho, K. (2016). Perancangan Sistem Informasi Layanan Kesehatan Masyarakat Desa Jangrana Kabupaten Cilacap. Jurnal Ilmiah DASI. Vol. 17, No. 4 : 50-55.
0 comments:
Post a Comment