Friday, July 19, 2019

Etika Profesionalisme


Nama : Hana Nurbaiti Hasanah
NPM : 13115012
Kelas : 4KA09

ETIKA DAN PROFESIONALISME TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI
PRE-TEST

Saturday, April 27, 2019

Tugas Etika dan Profesionalisme TSI - Pre Test dan Post Test


Nama : Hana Nurbaiti Hasanah
NPM : 13115012
Kelas : 4KA09

ETIKA DAN PROFESIONALISME TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI
PRE-TEST

Wednesday, April 24, 2019

16 Tenses Bentuk Pasif - Bahasa Inggris Bisnis 2#



Hello !


Saya Hana Nurbaiti Hasanah (13115012) dari kelas 4KA09. 
Pada kesempatan ini saya dapat tugas softskill mata kuliah Bahasa Inggris Bisnis 2. Kata yang saya dapatkan adalah 'MANAGE' jadi kata kerja yang dipakai dibawah ini semua menggunakan 'MANAGE'. Saya harap tulisan ini dapat membantu teman-teman untuk belajar 16 Tenses dalam bahasa Inggris. Enjoy! ^^

Saturday, March 30, 2019

16 Tenses dalam Bahasa Inggris menggunakan kata kerja 'manage' - Bahasa Inggris Bisnis 2#


Hello !

Saya Hana Nurbaiti Hasanah (13115012) dari kelas 4KA09. Pada kesempatan ini saya dapat tugas softskill mata kuliah Bahasa Inggris Bisnis 2. Kata yang saya dapatkan adalah 'MANAGE' jadi kata kerja yang dipakai dibawah ini semua menggunakan 'MANAGE'. Saya harap tulisan ini dapat membantu teman-teman untuk belajar 16 Tenses dalam bahasa Inggris. Enjoy! ^^


Tuesday, January 1, 2019

Audit Teknologi Sistem Informasi - Tugas Softskill

Nama    : Hana Nurbaiti Hasanah
NPM     : 13115012
Kelas   : 4KA09

Tuesday, November 27, 2018

Audit Through The Computer dan Audit Around The Computer


1. Audit Through The Computer



Audit Through The Computer adalah Audit yang berbasis komputer dimana dalam pendekatan ini auditor melakukan pemeriksaan langsung terhadap program-program dan file-file komputer pada audit sistem informasi berbasis komputer. Auditor menggunakan komputer (software bantu) atau dengan cek logika atau listing program untuk menguji logika program dalam rangka pengujian pengendalian yang ada dalam komputer.
Audit through the computer dapat dikatakan sebagai dimana auditor selain memeriksa data masukan dan keluaran, juga melakukan uji coba proses program dan sistemnya atau yang disebut dengan white box, sehinga auditor merasakan sendiri langkah demi langkah pelaksanaan sistem serta mengetahui sistem bagaimana sistem dijalankan pada proses tertentu.

Pendekatan ini banyak digunakan dalam audit PDE. Auditor menggunakan komputer untuk menguji logic dan pengendalian yang ada dalam komputer dan catatan yang dihasilkan oleh komputer. Besar kecilnya penggunaan (peranan) komputer dalam audit tergantung pada kompleksitas dari sistem komputer perusahaan yang diaudit. Penggunaannya dapat sederhana atau lebih rumit. Dalam pendekatan ini fokus perhatian auditor langsung pada operasi pemrosesan di dalam sistem komputer.
Pendekatan Audit Through the computer dilakukan dalam kondisi :
  1. Sistem aplikasi komputer memroses input yang cukup besar dan menghasilkan output yang cukup besar pula, sehingga memperuas audit untuk meneliti keabsahannya.
  2. Bagian penting dari struktur pengendalian intern perusahaan terdapat di dalam komputerisasi yang digunakan.
Keunggulan pendekatan Audit Through the computer :
  1. Auditor memperoleh kemampuan yang besar dan efketif dalam melakukan pengujian terhadap sistem komputer.
  2. Auditor akan merasa lebih yakin terhadap kebenaran hasil kerjanya.
  3. Auditor dapat melihat kemampuan sistem komputer tersebut untuk menghadapi perubahan lingkungan.
  4. Dapat meningkatkan kekuatan pengujian system aplikasi secara efektif.
  5. Dapat memeriksa secara langsung logika pemprosesan dan system aplikasi.
  6. Kemampuan system dapat menangani perubahan dan kemungkinan kehilangan yang terjadi pada masa yang akan dating.
Kelemahan Audit Through the computer:
  1. Biaya yang dibutuhkan relative tinggi karena jumlaj jam kerja yang banyak untuk dapat lebih memahami struktur pengendalian intern dari pelaksanaan system aplikasi.
  2. Butuh keahlian teknis yang mendalam untuk memahami cara kerja sistem.
Contoh Audit Through the computer:
  1. Sistem aplikasi komputer memroses input yang cukup besar dan menghasilkan output yang cukup besar pula, sehingga memperluas audit untuk meneliti keabsahannya.
  2. Bagian penting dari struktur pengendalian intern perusahaan terdapat di dalam komputerisasi yang digunakan.
  3. Sistem logika komputer sangat kompleks dan memiliki banyak fasilitas pendukung.
Adanya jurang yang besar dalam melaksanakan audit secara visual, sehingga memerlukan pertimbangan antara biaya dan manfaatnya.



2. Audit Around The Computer


Audit around computer adalah suatu pendekatan audit yang berkaitan dengan komputer, lebih tepatnya pendekatan audit disekitar komputer. Dalam pendekatan ini auditor dapat melangkah kepada perumusan pendapat dengan hanya menelaah sturuktur pengendalian dan melaksanakan pengujian transaksi dan prosedur verifikasi saldo perkiraan dengan cara sama seperti pada sistem manual (bukan sistem informasi berbasis komputer). Audit around the computer masuk ke dalam kategori audit sistem informasi dan lebih tepatnya masuk ke dalam metode audit. Audit around the computer dapat dikatakan hanya memeriksa dari sisi user saja pada masukkan dan keluaranya tanpa memeriksa lebih mendalam terhadap program atau sistemnya, bisa juga dikatakan bahwa audit around the computer adalah audit yang dipandang dari sudut pandang black box.
Auditor tidak perlu menguji pengendalian sistem informasi berbasis komputer klien (yaitu terhadap file program atau data di komputer), melainkan cukup terhadap input serta output sistem aplikasi saja. Dari penilaian terhadap kualitas dan kesesuaian antara input dengan output sistem aplikasi ini, auditor dapat mengambil kesimpulan tentang kualitas pemrosesan data yang dilakukan klien (meskipun proses atau  program komputernya tidak diperiksa). Oleh karena itu auditor harus dapat mengakses ke dokumen sumber yang cukup dan daftar laporan atau keluaran (output) yang terinci dalam bentuk yang dapat dibaca. Kuncinya adalah pada penelusuran transaksi terpilih mulai dari dokumen sumber sampai ke bagan-perkiraan (akun) dan laporan keuangan.
Untuk menerapkan metode ini, pertama auditor meninjau dan menguji pengendalian masukan (input controls), kemudian menghitung hasil yang diperkirakan (expected) dari proses transaksi yang terpilih, lalu auditor membandingkan hasil sesungguhnya seperti yang tampak dalam laporan yang dihasilkan dengan hasil yang dihitung secara manual (untuk mendapat keyakinan bahwa proses atau program komputernya sudah benar). Apabila ternyata valid dan akurat, diasumsikan bahwa pengendalian sistem telah efektif dan sistem telah beroperasi dengan baik.
Audit around the computer dilakukan pada saat :
  1. Dokumen sumber tersedia dalam bentuk kertas ( bahasa non-mesin), artinya masih kasat mata dan dilihat secara visual.
  2. Dokumen-dokumen disimpan dalam file dengan cara yang mudah ditemukan
  3. Keluaran dapat diperoleh dari daftar yang terinci dan auditor mudah menelusuri setiap transaksi dari dokumen sumber kepada keluaran dan sebaliknya.
Keunggulan metode Audit around computer :
  1. Pelaksanaan audit lebih sederhana.
  2. Auditor yang memiliki pengetahuan minimal di bidang komputer dapat dilihat dengan mudah untuk melaksanakan audit
Kelemahan metode Audit around computer:
  1. Umumnya database mencakup jumlah data yang banyak dan sulit untuk ditelusuri secara manual. Tidak membuat auditor memahami sistem komputer lebih baik.
  2. Mengabaikan pengendalian sistem, sehingga rawan terhadap kesalahan dan kelemahan potensial dalam sistem.
  3. Lebih berkenaan dengan hal yang lalu daripada audit yang preventif.
  4. Kemampuan komputer sebagai fasilitas penunjang audit mubadzir.
  5. Tidak mencakup keseluruhan maksud dan tujuan audit.
Contoh audit around the computer:
  1. Dokumen sumber tersedia dalam bentuk kertas (bahasa non-mesin) , artinya masih kasat mata dan dilihat secara visual.
  2. Dokumen-dokumen disimpan dalam file dengan cara yang mudah ditemukan.
  3. Keluaran dapat diperoleh dari daftar yang terinci dan auditor mudah menelusuri setiap transaksi dari dokumen sumber kepada keluaran dan sebaliknya.
  4. Item komputer yang diterapkan masih sederhana.
  5. Sistem komputer yang diterapkan masih menggunakan software yang umum digunakan, dan telah diakui, serta digunakan secara massal.

Misalkan ada suatu perusahaan yang sedang menjalani audit around the computer, maka orang audit akan memeriksa bagaimana kelengkapan dari system yang diterapkan oleh kliennya apakah sudah sesuai dengan SOP perusahaan atau penerapan sistematis yang ada, ataupun tidak, seperti :
  1. Dokumen difilekan secara baik yang memungkinkan melokalisasi data untuk keperluan audit.
  2. Penggunaan SOP.
  3. Standarisasi pengkodean yang telah diterapkan, pembaharuannya.
  4. Log dari transaksi kegiatan yang dikerjakan oleh klien selama masa aktif apakah telah sesuai dengan bagiannya atau tidak.


Perbedaan antara Audit Through The Computer dengan Audit Around The Computer :

Audit Through The Computer
Audit Around The Computer
Proses atau cara mengaudit

Sudah menggunakan bantuan sotfware untuk memeriksa program-program dan file-file komputer yang ada di dalam komputer

Proses atau cara mengaudit

Pemeriksaan berdasarkan dokumen-dokumen yang nyata dan tidak perlu menggunakan bantuan software karena dapat di lihat dengan kasat mata

Volume input dan output

Input dari proses sistem aplikasi dalam volume besar dan output yang dihasilkan dalam volume yang sangat besar dan luas. Pengecekan langsung dari sistem input dan output yang sulit dikerjakan.

Sistem harus sederhana dan berorientasi pada sistem batch.

Pada umumnya sistem batch komputer merupakan suatu pengembangan langsung dari sistem manual.
Pertimbangan efisiensi.

Karena adanya pertimbangan keuntungan biaya, jarak yang banyak dalam uji coba penampakan audit adalah biasa dalam suatu sistem.
Melihat keefektifan biaya.

Seringkali keefektifan biaya dalam Audit Around The Computer pada saat aplikasi yang digunakan untuk keseragaman kemasan dalam program software.




Auditor harus besikap userfriendly.

Biasanya pendekatan sederhana yang berhubungan dengan audit dan dapat dipraktekkan oleh auditor yang mempunyai pengetahuan teknik tentang komputer.


Contoh Kasus :

Jurnal : Evy Herawati.(2009).Audit Sistem Informasi Aplikasi Penjualan Tunai Pada PT AJ.86 – 88.
Abstrak :

 Tujuan penelitian ialah mengetahui apakah pengendalian umum dan pengendalian aplikasi pada PT AJ sudah memadai dalam menjalankan kegiatan sistem penjualan tunai secara efisien dan efektif. Simpulan yang diperoleh adalah semakin memadai tingkat keandalan pengendalian internal dalam menangani risiko yang mungkin terjadi sehingga informasi yang dihasilkan akan semakin cepat, akurat, dan andal guna mendukung pengambilan keputusan dari pihak manajemen. Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan untuk melakukan audit terhadap pengendalian internal, pengendalian manajemen, pengendalian aplikasi, khususnya aplikasi software penjualan tunai secara berkala supaya dapat lebih diandalkan lagi.

Rangkuman :
Tujuan audit sistem informasi penjualan tunai, yaitu
(1) Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada sistem informasi penjualan tunai;
(2) Memastikan bahwa sistem penjualan menghasilkan output sesuai dengan input sehingga menjamin keakuratan data pada sistem aplikasinya;
(3) Mengevaluasi kelemahan-kelemahan yang mungkin ditemukan di dalam sistem pengendalian internal; dan
(4) Memberikan rekomendasi untuk memperbaiki kelemahan dan permasalahn yang terjadi pada sistem aplikasi penjualan tunai pada perusahaan.

Rencana kerja audit, yaitu
(1) Menentukan ruang lingkup audit sistem informasi penjualan tunai;
(2) Persiapan audit di lapangan dengan memperkenalkan diri dan memberitahukan maksud serta tujuan kedatangan kepada Manajer Operasional perusahaan;
(3) Membuat kuesioner sesuai dengan ruang lingkup.

Instrumen pengumpulan bukti audit. Bukti-bukti audit diperoleh dari manajer dan karyawan yang berkepentingan dalam sistem informasi penjualan tunai. Pengumpulan bukti dilakukan dengan berbagai cara, yaitu
(1) Kuesioner, dibuatkan kuesioner dalam bentuk check list yang berisi daftar pertanyaan tentang Pengendalian Umum dan Pengendalian Aplikasi tentang sistem yang sedang berjalan. Kuesioner ini diisi oleh manajer dan karyawan yang berwenang;
(2) Wawancara, dilakukan wawancara secara langsung terhadap manajer dan karyawan yang bersangkutan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan mengenai gambaran secara rinci siklus penjualan tunai, bagaimana prosedur dan sistem informasi yang sedang berjalan serta memberikan pertanyaan tentang pengendalian umum dan pengendalian aplikasi yang berjalan di perusahaan;
(3) Observasi (pengamatan), dilakukannya observasi untuk mengetahui gambaran umum perusahaan, pengamatan terhadap sistem informasi penjualan tunai yang sedang berjalan pada karyawan yang berwenang. Dengan dilakukan pengamatan ini, dapat diketahui apakah prosedur dan sistem pengendalian internal sudah diterapkan dengan baik oleh karyawan yang berwenang.
Berdasarkan wawancara dengan Manajer Operasional perusahaan bahwa fungsi yang berhubungan dengan aplikasi penjualan tunai, yaitu fungsi penjualan, fungsi kas, fungsi gudang, fungsi pengiriman, dan fungsi akuntansi.
Setelah melakukan pengumpulan dan pengevaluasian bukti terhadap sistem informasi yang berjalan pada perusahaan, dapat disajikan laporan sebagai berikut :
Pertama, internal control, yaitu
(1) Pengendalian sistem dilakukan secara berkala,
(2) Sistem yang berjalan saat ini cukup membantu proses penjualan tunai,
(3) Sistem yang berjalan sudah dilakukan menurut standar perusahaan, dan
(4) Preventive control dilakukan jika sistem terjadi masalah dan tindakan secara tepat.

Kedua, operational control, yaitu
(1) Operational control yang berjalan di perusahaan masih kurang baik disebabkan pengawasan atas otorisasi sistem aplikasi yang digunakan masih kurang,
(2) Setiap karyawan harus terlebih dahulu absen pada mesin absen yang sudah disiapkan sebelum masuk kantor,
(3) Setiap karyawan mempunyai tanda pengenal tertera pada kiri baju,
(4) Pembagian tugas sesuai dengan bidang masing-masing karyawan,
(5) Tata letak ruang dan komputer sudah baik dan strategis, dan
(6) Evaluasi kinerja karyawan dilakukan dalam periode tertentu.

Ketiga, Security Control, yaitu
(1) Setiap karyawan harus memasukan user id sebelum menjalankan aplikasi,
(2) Program aplikasi yang dijalankan menggunakan Program Trading & Distribution System version 2.0,
(3) Hanya karyawan tertentu yang dapat mengakses aplikasi yang digunakan,
(4) Masih terdapat kekurangan dalam pengamanan sistem aplikasinya, yaitu tidak adanya firewall,
(5) Aplikasi sistem masih sederhana digunakan dan mudah bagi karyawan dalam menjalankan sistem tersebut,
(6) Tidak ada karyawan khusus yang dapat langsung memperbaiki error di program sistem bila terjadi (tidak ada karyawan IT), dan
(7) Peng-update-an data tidak sering dilakukan oleh user karena kurangnya pengawasan dari atasan.
Keempat, input control, yaitu
(1) Peng-input-an data dilakukan menggunakan keyboarding oleh user,
(2) Untuk meng-input data, dibutuhkan dokumen sumber yang akan disimpan dalam suatu database,
(3) Dalam meng-input data sering terjadi double input karena kelalaian user dan kurangnya pengawasan dari atasan yang bersangkutan, dan
(4) Pembagian tugas sesuai dengan bidang masing-masing karyawan.

Kelima, output control, yaitu
(1) Output sudah didistribusikan dengan baik kepada mereka yang berhak menerima,
(2) Pendistribusian output telah dilakukan secara tepat waktu sehingga data dapat tersedia pada saat dibutuhkan,
(3) Terdapat pemeriksaan output sebelum barang dikirim kepada pelanggan, dan (4) Terdapat rangkap output sebagai bukti bahwa barang terkirim dan sudah dibayar.

Keenam, Application Control, yaitu
(1) Software aplikasi yang digunakan mudah dalam penggunaanya,
(2) Software aplikasi juga mendukung dalam pembuatan aplikasi yang lain,
(3) Software aplikasi dapat di-update jika diperlukan versi yang terbaru, dan
(4) Software aplikasi pada tampilan menu yang belum bisa digunakan, sebaiknya di-update atau bila tidak diperlukan dihilangkan.

ð  Dari pembagian di atas di ketahui bahwa penerapan audit trough the computer. Audit menggunakan komputer untuk menguji logik dan pengendalian yang ada dalam komputer dan catatan yang dihasilkan oleh komputer. Besar kecilnya penggunaan sesuai dengan kompleksitas.





Daftar Pustaka
http://imas.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/35593/1Konsep+Audit+Sistem+Informasi.pdf 
http://nisaumamnisa.wordpress.com/2013/04/29/perbedaan-audit-around-the-computer-dengan-trough-the-computer/
http://khantydwi.blogspot.com/2016/04/audit-around-computer-audit-through.html



Sunday, October 28, 2018

Audit Sistem Informasi




Pengertian Audit


Audit komputer adalah evaluasi sebuah praktik dan operasi Sistem Informasi komputer untuk meyakinkan integritas dari informasi suatu entitas.

Saturday, May 19, 2018

Tugas Softskill - Vektor (Video)

Assalamualaikum, hay hay!!


Saya Hana Nurbaiti Hasanah (13115012) dari kelas 3KA09, mau share tugas softskill yang menyenangkan ^-^

Ceritanya aku ada tugas karena tidak masuk di pertemuan pertama softskill karena ga cek hp, teman-teman ku bilang bahwa dosen cantik masuk, nahh salahnya aku itu aku ga buka hp dan sedang berada di Lab, jadi kali ini dosen cantik nambahin tugas, untungnyaa aku di kasih tugas, kalau engga nilai pertemuan pertama ku bolong :3

Wednesday, March 28, 2018

Tugas Softskill - Kelebihan dan Kekurangan

Assalamualaikum temen-temen, welcome di blog ku, kali ini aku punya tugas softskill Peng. Animasi & Desain Grafis, aku pakai video editor dengan filmora. Why do I choose filmora? karena aplikasi video editor ini ringan, mudah di gunakan untuk newbie, dan banyak yang review cara pakainya, tapi disini aku belum aktivasi. Selamat menonton, enjoy!

Nama : Hana Nurbaiti Hasanah
NPM : 13115012
Kelas : 3KA09


Wednesday, January 10, 2018

SMART HOSPITAL




Ingat film descendant of the sun? Yup menceritakan seorang dokter (song hye kyo) dengan seorang tentara (song jong ki) atau film emergency couple? yang menceritakan kedua dokter (song ji hyo dan choi jin hyuk) tapi kali ini kita ga akan bahas filmnya melainkan event yang terjadi pada filmnya, keduanya menceritakan tentang dokter yang sibuk, dan menceritakan tentang perjuangan seorang dokter. Bayangkan?! Kala sibuk melanda dalam departemen gawat darurat dan gempa bumi, mereka memiliki SDM yang minim dan harus berjuang untuk tetap fokus terhadap pasien-pasien yang mereka hadapi dan tetap memonitor pasiennya, hingga mereka harus menyimpan rasa takut akan gempa dan rasa lelahnya.